Gayo Lues Portalobor.com | Rendahnya capaian BPJS Ketenagakerjaan Kabupaten Gayo Lues menjadi sorotan pihak pemkab Gayo Lues. Berbeda dengan BPJS Kesehatan yang keikut sertaan masyarakat dalam berpartisipasi menggunakan layanannya mencapai hampir 100 % namun untuk keikutsertaan masyarakat untuk layanan BPJS ketenaga kerjaan masih tergolong rendah.
“Di Kabupaten Gayo Lues masih minim pesertanya. Kalau dari konferensi pesertanya baru diangka 4%. Kalau hitungan real-nya itu baru di angka 1.026 orang pekerja” sebut Wira Legawa selaku Ketua BPJS Ketenaga kerjaan yang bertugas membawahi wilayah Kabupaten Gayo Lues dan Aceh Tenggara.
![]() |
Wira Legawa memaparkan capaian BPJS Ketenagakerjaan kepada Plt Sekda Gayo Lues |
Hal ini menjadi pembahasan dalam
rapat yang dilaksanakan di ruang kerja Bupati Gayo Lues pada Rabu 15 Maret 2023
lalu. Menurut analisa Ir. Bambang waluyo Selaku Plt Sekda Gayo Lues hal ini
erat kaitannya dengan masalah ekonomi pasca Covid-19 dan juga ketidak pahaman
masyarakat Gayo Lues terkait penggunaan manfaat layanan PBJS Ketenagakerjaan.
"Kita saja disini belum
memahami tentang manfaat BPJS Ketenagakerjaan ini, sehingga perlu di lakukan sosialisasi yang inten" sebut Bambang
Waluyo pada rapat tersebut.
![]() |
Ir. Bambang Waluyo saat menaggapi hasil paparan materi dari BPJS Ketenaga Kerjaan Gayo Lues |
Membenarkan hal tersebut Wira Legawa menyebutkan bahwa masalah pendanaan ini memang menjadi polemik sehingga bila pendanaan ini di bebankan kepada Pemerintah daerah maka ini malah membuat tambahan beban yang cukup berat bagi Pemkab Gayo Lues sehingga staretegi khusus memang harus dicari.
Ferawati Maedar Kabag Kesra
Setdakab Gayo Lues mengungkapkan bahwa terkait pendanaan memang bila di
harapakan dari APBK belum tersedia namun menurutnya para pengambil kebijakan
harus simpulkan solusi terbaik.
“Kita perlu duduk di level para
pengambil kebijakan dan perlu ada tekananan dari pihak pimpinan dan lintas
terkaitnya, sehingga kita punya komitmen dan dapat menyimpulkan tentang apa ni
yang mau kita lakukan” ungkap Fera.
![]() |
Ferawati Maedar dalam rapat pembahasan capaian BPJS ketenaga kerjaan Gayo Lues |
Berbeda dengan BPJS Kesehatan yang berfokus hanya pada kesehatan masyarakat umum namun BPJS Ketenaga kerjaan lebih berfokus pada pelayanan jaminan kesehatan akibat resiko kecelakaan kerja dan kematian akibat kerja. Berdasarkan fakta yang ada pekerjaan sebagai Driver Gojek, penderes getah pinus, dan pekerja bangunan sedang menjadi tren pekerjaan di Kabupeten Gayo Lues Saat ini. Sehingga capaian yang rendah tersebut memang sangat di sayangkan padahal para pengguna layanan ini harusnya banyak untuk Gayo Lues.
“Pada prinsipnya seluruh pekerja
itu diluar PNS, TNI dan POLRI itu wajib jadi peserta BPJS Kesehatan. Baik itu
yang berbadan hukum, pekerjaa perorangan, pekerja di jasa konstruksi, yang di depan
kita hari ini ada tenaga kontrak honor daerah yang masih ada, kemudian ada lagi
pekerja desa misalnya pelaku usaha-usaha yang bekerja di luar sana wajib
menjadi peserta BPJS Ketenagaa kerjaan”. Ungkat wira legawa.
Menurut Wira legawa beberapa pekerjaan
di Pemerintah daerah yang seharusnya menjadi peserta BPJS Ketenaga kerjaan adalah
Satpol PP, Pemadam Kebakaran, Tenaga Kesehatan di Puskesmas dan Rumah Sakit,
Tenaga Kerja di Dinsos bahkan BPBD dan sebagainya karena beberapa pekerjaan ini
sangat beresiko tinggi mengalami kecelakaan kerja. Wira berharap para pekerja
beresiko tinggi ini segera didaftarkan di BPJS Ketenaga Kerjaaan.
“Resiko pekerjaan tetap ada. BPJS
Ketenaga kerjaan ibarat sedia payung sebelum hujan” ungkapnya.
![]() |
Ferawati Maedar mengungkapkan bahwa Pemkab Gayo Lues sangat mendukung pelaksanaan BPJS Ketenaga kerjaan ini bahkan beberapa peraturan telah diterbitkan sebelumnya seperti Surat edaran Bupati, Instruksi Bupati, Peraturan Bupati terkait BPJS Ketenagakerjaan ini. Namun Fera mengakui pelaksanaannya memang masih belum maksimal sehingga perlu di evaluasi dan di benahi sehingga bisa di akomodir dan di cari solusi terbaiknya.