Indonesia, portalobor.com | Surat edaran larangan buka puasa bersama menghebohkan warga Nusantara. Pasalnya surat itu rupanya bukan berita hoax yang di buat-buat namun di tulis resmi dan di layangkan juga secara resmi dari sekretariat Kabinet Republik Indonesia pada 21 Maret 2023 lalu.
Surat yang di tanda tangani oleh Pramono Anung tersebut membuat presiden Joko Widodo kembali diduga seolah anti islam. Sebagaiamana dilansir dari media online seputarsumut.com bahwa Ketua Umum Partai Bulan Bintang dan Ahli Hukum Tata Negara Yusril Ihza Mahendra menyatakan dirinya khawatir bahwa surat tersebut dijadikan sebagai bahan untuk menyudutkan pemerintah dan menuduh pemerintah, Presiden Jokowi anti-Islam.
Menyikapi isu yang terus
bergulir dengan cepat tersebut Pramono Anung dalam konferensi persnya
menyatakan bahwa sebenarnya surat tersebut ditujukan hanya untuk para pejabat pusat.
“surat tersebut hanya
ditujukan untuk para warga menko, para menteri, kepadala lembaga pemerintah”
ungkapnya.
Lebih lanjut Pramono
Anung menyebutkan bahwa surat tersebut tidak berlaku untuk masyarakat umum dan
di bolehkan melakukan kebudayaan indonesia bernuansa islami ini dengan bebas.
“hal ini tidak
berlaku untuk masyarakat umum sehingga dengan demikian masyarakat umum masih
diberikan kebebasan untuk melakukan atau menyelenggarakan buka puasa bersama”
jelasnya.
Dalam keterangan
selanjutnya rupanya dilayangkannya surat ini memiliki pesan kuat yang lain. Menurut Pramono
pada masa ini Pemerintah Indonesia sedang sangat di sorot masyarakat dalam hal
bermewah-mewahan.
“Saat ini Aparatur
Sipil Negara, pejabat pemerintah sedang mendapatkan sorotan yang sangat tajam dari masyarakat. Untuk
itu presiden meminta pada jajaran pemerintah dan ASN untuk berbuk puasa dengan
pola hidup yang sederhana. Tidak mengundang pejabat dalam melakukan buka puasa
bersama. sehingga dengan demikian inti nya adalah kesederhanaan yang selalu
diberikan oleh contoh Presiden itu merupakan acuan yang utama ”. jelasnya.
surat nya |